MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal
yang tidak bisa dipisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti
manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangkan dan kebiasaan-kebiasaan
tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, it disebabkan mereka memiliki pergaula sendiri di wilayahnya
sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing.
1.2 Tujuan
Kebudayaan
suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena budaya adalah
hadil pemikiran manusia yang di implementasikan secara turun-temurun dan menjadi
suatu kebiasaan manusia itu sendiri.
Untuk
itu tujuan artikel ini di buat untuk mempertambah ilmu pengetahuan kita tentang
apa itu hakikat manusia, apa itu kebudayaan, dan hubungan antara manusia dan
kebudayaannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah makhluk yang luar
biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual.
Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivitaskan dirinya.
Pengertian Manusia menurut para ahli
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi Manusia menurut beberapa ahli:
·
Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia
adalah bhineka, tetapi tunggal. Nhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan
tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
·
Abineno J. I.
Manusia
adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau terbungkus
dalam tubuh fana”.
·
UPANISADS
Manusia
adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
·
Sokrates
Manusia
adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
·
Kees Bertens
Manusia
adalah suatu makhluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
·
I Wayan Watra
Manusia
adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan krasa.
·
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
Manusia
adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan
manusia adalah makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia
dalam pertumbuhannya dipengaruhi factor keturunan dan lingkungan.
·
Erbe Sentanu
Manusia
adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain.
·
Paula J. C. & Janet W. K.
Manusia
adalah makhluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab
atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turt menuyusun pola berhubungan
dan unggul multidimensi dengan berbagai kemugkinan.
B. Pengertian
Kebudayaan
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislow
Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut
Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu
Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang
disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut
unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain:
1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5. Sistem Mata Pencaharian
6. Sistem Religi
7. Kesenian
C. Hubungan
Manusia dengan Kebudayaan
Budaya sebagai system gagasan menjadi
pedoman bagi manusia dalam bersikap dan beperilaku. Seperti apa yang dikatakan
Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup.” Maka budaya
terdahulu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan
menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas hubungan
manusia dengan kebudayaan adalah kebudayaan merupakan hasil dari ide, gagasan
dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga rancangan hidup masa depan.
Sehingga dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia,
semakin tinggi pula tingkat pemikiran setiap manusia. Kebudayaan itu sendri
digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia karena
sifat manusia yaitu makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup
sendiri melainkan harus hidup dengan manusia lainnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah hasil
cipta dan krsa manusia jadi hubungan tidak dapat dipisahkan karena budaya itu
sendiri lahir hasil dari pemikiran manusia yang diimplementasikan lewat sikap,
perbuatan manusia secara turun temurun dan terus menerus sehingga menjadi
sebuah kebiasaan dalam suatu wilayah maupun suatu organisasi.
B. Saran
Dengan kemajuan zaman
yang cukup cepat seperti ini kebudayaan manusia seharusnya semakin berkembang
karena dengan majunya teknologi juga di barengi pemikiran manusia yang semakin
maju sehingga menciptaan budaya yang semakin menguatkan budaya itu sendiri dan
bukan malah semakin memperlemah budaya itu sendiri karena hasil pemikiran yang
kita tuangkan lau di implementasikan didalam kehidupan sehari-hari dan nantinta
dijadikan sebuah budaya yang baru dan budaya itu dapat di pakai oleh anak cucu
kita kelak sehingga anak cucu kita nanti dapat menjadi manusia yang lebih baik
dengan kebudayaannya juga yang semakin membaik.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar